Pengertian dan Prinsip Inovasi
Pengertian dan Prinsip Inovasi. inovasi pada intinya adalah aktivitas konseptualisasi, serta ide menyelesaikan masalah dengan membawa nilai ekonomis bagi perusahaan dan nilai sosial bagi masyarakat, nah untuk pengertian dan prinsip inovasi selengkapnya dapat anda temukan pada artikel berikut ini
A. Pengertian Inovasi
Sebagaimana diketahui bahwa dalam Wikipedia inovasi itu istilah lainnya adalah reka baru (bahasa Inggris: innovation) dapat diartikan sebagai proses dan/atau hasil pengembangan pemanfaatan/mobilisasi pengetahuan, keterampilan (termasuk keterampilan teknologis) dan pengalaman untuk menciptakan atau memperbaiki produk (barang dan/atau jasa), proses, dan/atau sistem yang baru, yang memberikan nilai yang berarti atau secara signifikan terutama ekonomi dan sosial. (http://id.wikipedia.org/wiki/Reka_baru, 21-08-2013).
Pendapat lainnya bahwa inovasi pada intinya adalah aktivitas konseptualisasi, serta ide menyelesaikan masalah dengan membawa nilai ekonomis bagi perusahaan dan nilai sosial bagi masyarakat (Soleh Mohamad, 2008). Selain itu, inovasi (innovation) ialah suatu ide, barang, kejadian, metode yg dirasakan atau diamati sebagai suatu hal yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang (masyarakat) baik itu berupa hasil invention maupun diskoveri. Inovasi diadakan untuk mencapai tujuan tertentu atau untuk memecahkan suatu masalah tertentu (Sa’ud Udin Syaefudin. 2012). Juga inovasi artinya pembaruan dan biasanya menyangkut teknologi. (Mulyadi Dedi, 2010).
Berbagai para pakar lainnya mengemukakan makna/arti dari inovasi, yaitu:
1. Inovasi adalah sebuah hasil karya pemikiran baru yang diterapkan dalam kehidupan manusia. (Rosabeth Moss Kanter dalam Ancok Djamaludin, 2012)
2. Inovasi adalah implementasi adopsi pemikiran baru oleh individu dlm perusahaan. (Amabile & Conti dalam Ancok Djamaludin, 2012)
3. Inovasi adalah suatu bentuk perubahan dari sesuatu hal, baik yang bersifat inkremental (sedikit demi sedikit), maupun perubahan yang radikal (Mckeown dalam Ancok Djamaludin, 2012)
4. Inovasi adalah kesuksesan pengenalan terhadap situasi aplikatif suatu hal atau akhir yang mana baru terhadap situasi tersebut. (Kartajaya Hermawan, 2013). Inovasi adalah penemuan dan aplikasi. Penemuan bermakna membuat sesuatu baru itu ada. Akhirnya inovasi tersebut berarti membuat sesuatu baru itu digunakan. Contoh: 1) Anti peluru yang digunakan pada ban; 2) Laser yang diaplikasikan pada bedah mata; 3) Handphone yang diaplikasikan pada pertanian dan perikanan.
Inovasi secara umum dipahami sebagai perubahan perilaku. Inovasi adalah sebuah ide, praktik, atau objek yang dianggap baru oleh satu unit adopsi lainnya (Everett M. Rogers), artinya mungkin saja bukanlah merupakan sesuatu yang baru bagi unit lainnya. Inovasi adalah kegiatan yang meliputi seluruh proses menciptakan dan menawarkan jasa atau barang baik yang sifatnya baru, lebih baik atau lebih murah dingkan dengan yang tersedia sebelumnya (Business 1000, Glossary). Sebuah inovasi dapat berupa produk atau jasa yang baru, teknologi proses produksi yang baru, sistem struktur dan administrasi baru, atau rencana baru bagi anggota administrasi (Fariborz Damanpour). Sebuah inovasi tidak dapat berkembang dalam kondisi status quo.
Inovasi adalah penemuan (baru ataupun tidak baru) yang harus diikuti dengan aplikasinya. Jika penemuan atau ciptaan (invention) adalah sebuah upaya untuk menjadikan sesuatu yang tadinya tidak berwujud menjadi berwujud, maka inovasi adalah bagaimana menjadikan sebuah temuan baru tersebut menjadi bermanfaat. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa inovasi adalah berhasilnya sebuah penemuan menjadi hal yang bermanfaat bagi masyarakat banyak yang kemudian sering kali dinilai sebagai sesuatu yang baru untuk situasi-situasi tertentu (innovation is the successful introduction into an applied situation of means or ends that new to that situation).
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa inovasi tidaklah sekedar temuan baru semata. Inovasi juga tidak hanya sekedar penelitian dan pengembangan (research and development) dan produk-produk baru semata. Tidak juga ada keharusan bahwa untuk mengembangkan inovasi sebuah organisasi harus mempunyai sebuah unit (department) yang khusus menangani, mengelola, dan mengembangkan inovasi. Inovasi bukan pula harus merupakan sebuah lompatan jauh ke depan dari sebuah masa lalu. Dan, inovasi bukan sekedar banyaknya bermunculan ide-ide yang baru.
B. Antara Kreativitas dan Inovasi
Pada umumnya istilah inovasi dan kreativitas kerap diidentikkan satu sama lain. Kedua istilah ini memang secara konteks mempunyai hubungan kasual sebab-akibat. Sebuah inovasi biasanya dihasilkan oleh sebuah daya kreativitas. Tanpa kreativitas, inovasi akan sulit hadir dan diciptakan. Namun demikian, dalam kenyataannya, kehadiran inovasi juga tidak mutlak mensyaratkan adanya kreativitas.
Dalam sejarahnya, kosakata kreatif jauh lebih dulu dikenal dibandingkandengan inovasi. Kreatif (creative) baru masuk menjadi kosakata dalam bahasa Inggris pada akhir abad ke-14. Istilah kreatif ini lebih ditujukan untuk menjelaskan sifat Creator (atau Tuhan). Jadi istilah kreatif adalah hal yang berhubungan dengan kapasitas atau kemampuan Tuhan dalam mencipta. Istilah ini pada masa itu tidak dilekatkan pada manusia, yang dipandang tidak mempunyai hak untuk ”mencipta”.
Selanjutnya kreativitas mempunyai pengertian yang lebih melunak dan melekat pada sifat manusiawi. Kreativitas dapat dipandang sebagai sebuah kemampuan (an ability) untuk berimajinasi atau menemukan sesuatu yang baru. Ini berarti sudah ada pergeseran makna dari pengertian ”menciptakan” menjadi ”menemukan”. Jadi bukan kemampuan menciptakan sesuatu dari yang tidak ada (creativity is not the ability to create out of nothing), tetapi kemampuan memunculkan ide dengan cara mengkombinasikan, merubah atau memanfaatkan kembali ide.
Di sisi lain, kreativitas juga dipandang sebagai sebuah sikap (an attitude), yaitu kemampuan untuk menerima perubahan dan hal-hal baru, kesediaan menerima ide baru, fleksibel dalam memandang suatu hal, sikap mencari perbaikan. Kreativitas juga dipandang sebagai sebuah proses (a process) pencaria hal-hal baru dalam menyelesaikan atau menghadapi suatu masalah. Ini artinya bahwa kreativitas merupakan kegiatan dengan tujuan untuk menyelesaikan persoalan yang muncul.
Dengan demikian, secara konsep, inovasi berbeda dengan kreativitas. Namun pada tataran praktis, keduanya seringkali bersifat komplementer atau saling melengkapi satu sama lainnya.
C. Jenis Inovasi
Inovasi terbagi ke dalam golongan jenis inovasi (Soleh Mohamad 2008) yaitu sebagai berikut:
1. Inovasi radikal adalah suatu inovasi yang sangat berbeda dan baru sebagai solusi utama dalam sebuah industri.
2. Inovasi incremental adalah suatu inovasi yang membuat suatu perubahan-perubahan kecil dan melakukan penyesuaian kedalam praktik-praktik ada.
Jenis inovasi yang berbeda memerlukan pengetahuan dan keterampilan yang berbeda pula dan mempunyai dampak berbeda pada hubungan antar pelanggan dan kompetitor perusahaan.
Jenis inovasi yang dikemukakan Ancok Djamaludin (2012) adalah sebagai berikut:
1. Inovasi Proses, proses bisnis yang baik akan mempercepat proses pembuatan produk dan pemberian layanan. Efisiensi biaya, waktu dan tenaga kerja dapat diperoleh dengan memperbaiki proses kerja secara terus menerus. Kepuasaan pelanggan juga akan diperoleh bila pelayanannya cepat, akurat, dan berkualitas tinggi.
2. Inovasi metode, penerpan inovasi dalam dunia pendidikan dapat dilakukan dalam domain metode pengajaran.
3. Inovasi struktur organisasi, dengan membuat batas organisasi yang fleksibel dan tidak kaku, maka orang dapat berinteraksi dari satu unit ke unit lain dan berbagai pengetahuan untuk menciptakan pengetahuan baru sebagai dasar sebuah inovasi.
4. Inovasi dalam hubungan-hubungan dalam bisnis yang semula mengabaikan peran para pelanggan (customer) dan pemasok (vendor) membuat biaya bisnis menjadi sangat tinggi, akibat laba perusahaan akan berkurang, namun dengan adanya inovasi dalam hubungan dengan pihak luar akan banyak menguntungkan perusahaan.
5. Inovasi strategi, berubahnya orientasi bisnis dengan sebuah sistem yang memproteksi produk dalam negeri dari suatu negara dengan menjadi anggota organisasi pasar bebas adalah salah satu bentuk inovasi strategi, yakni berorientasi keluar (outward looking) strategi.
6. Inovasi pola pikir (mindset), pola pikir menentukan tindakan apa yang kita ambil dalam menghadapi suatu masalah.
7. Inovasi produk; pengguna produk menginginkan produk yang multi guna.
8. Inovasi pelayanan, pelayanan adalah bagian yang sangat penting dari pemasaran sebuah produk dan jasa.
D. Prinsip Inovasi
Peter Drucker dalam Djamaludin Ancok (2012) mengemukakan beberapa prinsip inovasi yang perlu diikuti agar kegiatan inovasi berhasil, yaitu sebagai berikut:
1. Inovasi adalah sebuah upaya sistematis dengan tujuan yg jelas;
2. Inovasi tak hanya berdasarkan perseptual (adanya kebutuhan yang nyata);
3. Supaya inovasi berhasil, inovasi harus dimulai dengan ide yang sederhana, mudah, dan fokus pada satu tujuan;
4. Inovasi sebaiknya dimulai dengan inovasi kecil;
5. Dalam berinovasi jangan merasa diri pintar;
Selain itu Steve Jobs. (2011) mengemukakan tujuh prinsip untuk meng-gerakan Inovasi adalah sebagai berikut:
1. Prinsip 1: Lakukan apa yang anda cintai (Karier);
2. Prinsip 2: Meninggalkan jejak di alam semesta (Visi);
3. Prinsip 3: Nyalakan otak anda (Ide-ide);
4. Prinsip 4: Jual mimpi, bukan produk (para pelanggan);
5. Prinsip 5: katakan tidak terhadap 1.000 benda (desain);
6. Prinsip 6: Ciptakan pengalaman yang sangat hebat (pengalaman);
7. Prinsip 7: Kuasai pesan anda (cerita).
Kemudian Hermawan Kartajaya (2013) mengemukakan 12 vector inovasi, yaitu sebagai berikut:
1. Inovasi Produk/Product Innovation: Memperkenalkan produk dan jasa yang baru atau meningkat secara signifikan sehubungan dengan fitur dan kinerja.
2. Inovasi Platform/Platform Innovation: Menggunakan komponen modular, proses dan teknologi untuk menciptakan berbagai produk dan layanan baru dan untuk menciptakan keunggulan kompetitif berdasarkan dasar terinstal pelanggan dan mitra.
3. Solusi Inovasi/Solution Innovation: Memperkenalkan kombinasi disesuaikan produk, layanan dan informasi untuk memecahkan masalah pelanggan end-to-end.
4. Inovasi Pelanggan/Customer innovation: Menemukan kebutuhan pelanggan yang belum terpenuhi atau segmen pelanggan terlayani.
5. Inovasi Komunikasi/Communication innovation: Menggunakan metode inovatif untuk mempromosikan penawaran dan berkomunikasi dengan pelanggan.
6. Inovasi Interaksi/Interaction innovation: pembentukan kembali interaksi bahwa pelanggan memiliki dengan perusahaan di setiap titik sentuh dengan cara yang menciptakan kepuasan pelanggan dan emosi positif.
7. Inovasi Ekosistem/Ecosystem Innovation: Menciptakan kemitraan inovatif dan hubungan kolaboratif dengan pemasok, mitra dan penjual untuk membuat penawaran bersama.
8. Inovasi Saluran/Channel innovation: Memperkenalkan saluran baru, rute baru ke pasar atau poin inovatif kehadiran bagi pelanggan untuk menemukan dan membeli produk dan jasa.
9. Inovasi Jaringan Pasokan/Supply Chain Innovation: Memperkenalkan metode baru atau meningkat secara signifikan bagi sumber input dan memberikan persembahan ke pasar.
10. Inovasi Proses/Process Innovation: Implementasi proses operasi baru atau meningkat secara signifikan (manufaktur, penjualan, keuangan, sumber daya manusia, dll).
11. Inovasi Nilai Tangkap/Value Capture Innovation: Penyesuaian cara Anda membuat uang dalam bisnis Anda dengan menciptakan aliran pendapatan baru dan model penentuan harga.
12. Inovasi Manajemen/Management Innovation: Menerapkan struktur atau manajemen metode organisasi baru untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas organisasi.
Menurut Hermawan Kartajaya (2013) bahwa kegiatan aplikasi dari radar inovasi adalah sebagai berikut:
1. Visualisasi/Visualize: Petakan “posisi inovasi" strategi kebijakan organisasi.
2. Pelurusan/Align: Buat pemahaman umum dari gagasan strategi inovasi perusahaan/organisasi.
3. Curah Pendapat/Brainstorm: mengadakan penyelidikan peluang-peluang baru untuk inovasi strategi kebijakan organisasi.
4. Pematokbandingan/Benchmark: Bandingkan profil inovasi perusahaan dalam industri serta seluruh industry.
5. Menentukan/Prescribe: Sarankan vektor sepanjang mana perusahaan harus fokus pada strategi inovasi.
E. Ciri-ciri Inovasi
Sebuah inovasi dapat dicirikan dari beberapa indikator berikut ini:
1. Keuntungan Relatif (Relative Advantages)
Sebuah inovasi harus mempunyai keunggulan dan nilai lebih dibandingkan dengan inovasi sebelumnya. Selalu ada sebuah nilai kebaruan yang melekat dalam inovasi yang menjadi ciri yang membedakannya dengan yang lain.
2. Kesesuaian (Compatability)
Inovasi juga sebaiknya mempunyai sifat kompatibel atau kesesuaian dengan inovasi yang digantikannya. Hal ini dimaksudkan agar inovasi yang lama tidak serta merta dibuang begitu saja, selain karena faktor biaya yang tidak sedikit, namun juga inovasi yang lama menjadi bagian dari proses transisi ke inovasi baru.
3. Kerumitan (Complexity)
Dengan sifatnya yang baru, maka inovasi mempunyai tingkat kerumitan yang boleh jadi lebih tinggi dibandingkan dengan inovasi sebelumnya. Namun demikian, karena sebuah inovasi menawarkan cara yang lebih baik, maka tingkat kerumitan ini pada umumnya tidak menjadi masalah penting.
4. Kemungkinan untuk Dicoba (Triability)
Inovasi hanya bisa diterima apabila telah teruji dan terbukti mempunyai keuntungan atau nilai lebih dibandingkan dengan inovasi yang lama. Sehingga sebuah produk inovasi harus melewati fase “uji publik”, dimana setiap orang atau pihak mempunyai kesempatan untuk menguji kualitas dari sebuah inovasi.
5. Kemudahan untuk Diamati (Observability)
Sebuah inovasi harus juga dapat diamati, dari segi bagaimana ia bekerja dan menghasilkan sesuatu yang lebih baik.
Dengan ciri-ciri sebagaimana disebutkan di atas, dapat dikatakan bahwa sebuah inovasi merupakan cara baru untuk menggantikan cara lama dalam mengerjakan atau memproduksi sesuatu. Namun demikian, inovasi mempunyai dimensi geofisik yang mungkin menempatkannya baru pada satu tempat, namun boleh jadi merupakan sesuatu yang lama dan biasa terjadi di tempat lain.
Posting Komentar untuk "Pengertian dan Prinsip Inovasi"