Mengimplementasikan Rancangan Entitas dan Keterkaitan antar Entitas J.620100.007.01
Mengimplementasikan Rancangan Entitas dan Keterkaitan antar Entitas J.620100.007.01. Pemrosesan basis data sebagai perangkat andalan sangat diperlukan oleh berbagai institusi dan perusahaan. Dalam pengembangan sistem informasi diperlukan basis data sebagai media penyimpanan data. Kehadiran basis data dapat meningkatkan Daya saing perusahaan tersebut. Basis data dapat mempercepat upaya pelayanan kepada pelanggan, menghasilkan informasi dengan cepat dan tepat sehingga membantu pengambilan keputusan untuk segera memutuskan suatu masalah berdasarkan informasi yang ada.
Banyak aplikasi yang dibuat dengan berlandaskan pada basis data antara lain: semua transaksi perbankan, aplikasi pemesanan dan penjadwalan penerbangan, proses regristasi dan pencatatan data mahasiswa pada perguruan tinggi, aplikasi pemrosesan penjualan, pembelian dan pencatatan data barang pada perusahaan dagang, pencatatan data pegawai beerta aktivitasnya termasuk operasi penggajian pada suatu perusahaan, dan sebagainya.
Beberapa informasi pada perusahaan retail seperti jumlah penjualan, mencari jumlah stok penjualan, mencari jumlah stok yang tersedia, barang apa yang paling laku dijual pada bulan ini, dan berapa laba bersih perusahaan dapat diketahui dengan mudah dengan basis data. Pada perpustakaan, adanya aplikasi pencarian data buku berdasarkan judul, pengarang atau kriteria lain dapat mudah dilakukan dengan basis data. Pencarian data peminjam yang terlambat mengembalikan juga mudah dilakukan sehingga bisa dibuat aplikasi pembuatan surat berdasarkan informasi yang tersedia.
Dengan memanfaatkan teknologi jaringan, kemampuan basis data dapat dapat dioptimalkan. Misalnya transaksi antar cabang pada sebuah perbankan secara online. Begitu banyak yang dapat diperoleh dengan pemanfaatan basis data. Basis data dapat meningkatkan daya guna perangkat komputer yang mungkin tadinya hanya untuk keperluan game atau pengetikan dengan aplikasi office.
1. Konsep Basis Data
Basis adalah Gudang/markas/tempat berkumpul/tempat bersarang. Data adalah Representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu obyek (manusia, benda, kejadian, dll) yang disimpan dalam bentuk teks, angka, gambar, bunyi, simbol, atau kombinasinya.
Basis Data dapat dibayangkan sebagai sebuah lemari arsip. Jika kita memiliki sebuah lemari arsip dan bertugas untuk mengelolanya, maka kemungkinan besar kita akan melakukan hal-hal seperti : memberi map pada kumpulan arsip, memberi penomoran dengan pola tertentu yang nilainya unik pada setiap map, lalu menempatkan arsip-arsip tersebut dengan urutan tertentu didalam lemari. Mengapa hal itu dilakukan? Jawabannya sederhana : Kita berharap agar suatu saat nanti, sewaktu kita bermaksud untuk mencari dan mengambil arsip dari lemari maka kita akan dapat melakukannya dengan mudah dan cepat.
Pada sebuah harddisk, Basis Data adalah Kumpulan dari item data yang saling berhubungan satu dengan lainnya yang diorganisasikan berdasar sebuah skema atau struktur tertentu, tersimpan di hardware komputer dan dengan software digunakan untuk melakukan manipulasi data (diperbaharui, dicari, diolah dengan perhitunganperhitungan tertentu, dan dihapus) dengan tujuan tertentu.
Konsep Basis Data |
Basis data dibuat dengan tujuan :
a. Mengatur data/mengorganisasikan data agar diperoleh kemudahan, ketepatan, dan kecepatan dalam pengambilan kembali.
b. Tidak ada duplikasi data sehingga konsistensi data mudah dijaga.
c. Data terintegrasi.
d. Data tidak tergantung pada program aplikasi, sehingga pemeliharaan program aplikasi mudah dilakukan.
e. Data dapat dipakai secara bersama oleh beberapa pemakai.
f. Dapat diterapkan standarisasi.
g. Informasi selalu mutakhir (up to date).
h. Untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan konten informasi dari pengguna dan aplikasi-aplikasi tertentu.
i. Menyediakan struktur informasi yang alami dan mudah dipahami.
j. Mendukung kebutuhan-kebutuhan pemrosesan dan objektifitas kinerja (waktu respon, waktu pemrosesan, dan ruang penyimpanan).
Manfaat / Kelebihan Basis Data adalah :
a. Kecepatan dan Kemudahan (Speed)
Memungkinkan kita untuk dapat menyimpan dan melakukan perubahan/ manipulasi terhadap data atau menampilkan kembali data tersebut dengan lebih cepat dan mudah.
b. Kebersamaan Pemakaian (Sharability)
Pemakai basisdata tidak terbatas, pengisian data dapat dilakukan oleh beberapa orang dalam satu lokasi.
c. Pemusatan Kontrol Data (Control)
Data yang ada menjadi terpusat pada satu tempat penyimpanan. Sehingga kita dapat mengaksesnya kapan saja.
d. Efisiensi Ruang Penyimpanan (Space)
Tidak adanya redundansi data sehingga efisiensi/optimalisasi penggunaan ruang penyimpanan dapat dilakukan. Penekanan jumlah redundasi data, dilakukan dengan menerapkan sejumlah pengkodean atau membuat relasi antar kelompok data yang saling berhubungan.
e. Keakuratan (Accuracy)
Pemanfaatan pengkodean dengan batasan tertentu, yang membuat satu data menjadi unik dan berbeda dengan yang lain, sehingga ketika menyimpan data tidak akan ada data yang sama dalam penyimpanan.
f. Ketersediaan (Availability)
Karena kepentingan pemakaian data, sebuah basis data dapat memiliki data yang disebar di banyak lokasi. Dengan pemanfaatan teknologi jaringan computer, data nasabah yang berada di suatu cabang sebuah bank dapat diakses (menjadi tersedia/availibility) di cabang lainnya.
g. Kelengkapan (Completeness)
Data yang di input ke dalam sebuah basis data memiliki ruang yag besar sehingga data dapat dimasukkan dalam jumlah yang banyak sesuai dengan kebutuhan pengguna.
h. Keamanan (Security)
Adanya password setiap pemakai basis data. Kita juga dapat menentukan siapa saja yang boleh mengakses data penting atau data biasa.
i. Kemudahan dalam Pembuatan Program Aplikasi Baru
Data yang disimpan dalam di eksport ke program aplikasi lain dengan menjamin terjaga/terpeliharanya data.
j. User View
Pemakai dapat melihat langsung bentuk tampilan penginputan data, sehingga memudahkan pemakai dlm mengelola data.
Sistem basis data merupakan sekumpulan basis data dengan para pemakai yang menggunakan basis data secara bersama-sama. Personal-personal yang merancang dan mengelola basis data serta sistem komputer untuk mendukungnya.
Dengan demikian sistem basis data mempunyai beberapa komponen yaitu :
a. Perangkat keras yaitu berupa komputer dan komponen didalamnya antara lain prosesor, harddisk dan memori.
b. Sistem operasi yaitu program yang mengaktifkan sistem komputer dan melakukan operasi-operasi dasar dalam komputer.
c. Basis data, data didalamnya mengandung sistem terpadu dan berbagi.
d. DBMS (Data Base Management System) yaitu perangkat lunak yang menangani pengelolaan basis data secara fisik.
e. Pengguna dibedakan menjadi 3 kategori yaitu pengguna aplikasi, pengguna interaktif, pemrogram aplikasi dan administrator basis data.
g. Aplikasi lain yang bersifat optional tergantung kebutuhan kita.
Terdapat beberapa hal yang harus dipatuhi pada file basis data agar dapat memenuhi kriteria sebagai suatu basis data, yaitu hal-hal berhubungan dengan masalah kerangkapan data (data redudancy), inkonsistensi data (data inconsistency), data terisolasi, keamanan data dan integritas data.
a. Data Redudancy, yaitu penyimpanan item data yang sama lebih dari satu lokasi fisik. Umumnya suatu data tertentu hanya disimpan pada satu file tetapi dapat dihubungkan dengan data pada file yang lain. Kerangkapan data perlu dihindari dalam penyusunan file database karena akan mengakibatkan pemborosan penggunaan media penyimpan dan memungkinkan terjadinya ketidak konsistenan data.
b. Data Inconsistency, yaitu munculnya data yang tidak konsisten pada area yang sama untuk beberapa file dengan kunci yang sama. Ketidak konsistenan ini mungkin terjadi akibat kesalahan dalam pemasukan data (data entry), yaitu proses meng-upate data, tetapi akibatnya muncul data yang tidak konsisten.
c. Data Terisolasi, hal ini disebabkan oleh pemakian beberapa file basis data. Program aplikasi yang digunakan tidak dapat mengakses file tertentu dalam sistem basis data tersebut. Data terisolasi ini harus dihindari karena akan mengakibatkan data atau informasi yang dihailkan kurang lrngkap atau kurang akurat.
d. Security Problem, hal ini berhubungan dengan masalah keamanan data dalam sistem basis data. Pada prinsipnya file basis data hanya boleh digunakan oleh pemakai tertentu yang mempunyai wewenang untuk mengaksesnya. Pembatasan ini dikendalikan secara intern dalam program aplikasi yang digunakan. Teknik yang bisa digunakan adalah dengan pemakaian password, baik pada awal proses maupun password berlapis yang diberikan pada awal setiap proses. Sedangkan untuk melindungi data dari kerusakan biasanya dapat dibuat back up data.
e. Integrity Problem, hal ini berhubungan dengan unjuk kerja sistem agar dapat melakukan kendali pada semua bagian sistem sehingga sistem selalu beroperasi dalam pengendalian yang penuh.
Sistem Manajemen Basis Data (Database Management System/DBMS) adalah perangkat lunak yang melakukan sistem pengorganisasian dan pengolahan database pada komputer. Sistem ini dirancang untuk mampu melakukan berbagai data dengan beberapa referensi data yang sama. DBMS ini mampu diakses oleh berbagai aplikasi.
DBMS bersifat general purpose yang memiliki fasilitas proses define, construct dan manipulate basis data untuk aplikasi yang bervariasi.
a. Define
Fungsi untuk melakukan spesifikasi tipe data, struktur dan constraint data yang akan disimpan dalam basis data.
b. Construct
Fungsi untuk melakukan proses penyimpanan data ke dalam beberapa media penyimpanan yang dikontrol DBMS.
c. Manipulate
Fungsi untuk melakukan query atau memanggil data, update data dan menghasilkan laporan yang berasal dari basis data.
Tipe-tipe file yang digunakan dalam DBMS:
a. File Induk (master File)
a.1. File induk acuan (reference master file): file induk yang recordnya relatif statis, jarang berubah nilainya. Misalnya file daftar gaji, file mata kuliah.
a.2. File induk dinamik (dynamic master file): file induk yang nilai dari record-recordnya sering berubah atau sering dimutakhirkan (update) sebagai hasil dari suatu transaksi. Misalnya file induk data barang, yang setiap saat harus di update bila terjadi transaksi.
b. File Transaksi (transaction file)
File ini bisa disebut file input; digunakan untuk merekam data hasil dari transaksi yang terjadi. Misalnya file penjualan yang berisi data hasil transaksi penjualan.
c. File Laporan (Report file)
File ini bisa disebut output file, yaitu file yang berisi informasi yang akan ditampilkan.
d. File Sejarah (history file)
File ini bisa disebut file arsip (archival file), merupakan file yang berisi data masa lalu yang sudah tidak aktif lagi, tetapi masih disimpan sebagai arsip.
e. File Pelindung (backup file)
File ini merupakan salinan dari file-file yang masih aktif di dalam database. Pada suatu saat tertentu file ini digunakan sebagai pelindung atau cadangan bila file database yang aktif mengalami kerusakan atau hilang.
2. Pemodelan Data
Pemodelan data merupakan sarana untuk melakukan abstraksi data bagaimana pemakai dapat melihat data secara logis.
Berikut ini tiga level abstraksi data:
a. Level fisik
Level terendah pada abstraksi data yang menunjukkan bagaimana sesungguhnya data disimpan. Pada level ini pemakai melihat data sebagai gabungan dari struktur dan datanya sendiri.
b. Level konseptual
Level berikutnya pada abstraksi data, menggambarkan data apa yang disimpan pada basis data dan hubungan apa saja yang ada di antara data tersebut.
c. Level view
Level tertinggi dari abstraksi data yang hanya menunjukkan sebagian dari basis data.
Kebanyakan model data memuat spesifikasi untuk operasi dasar (basic operation) dalam pengaksesan dan pembaharuan data. Pada perkembangan terakhir dikenal dengan istilah tabiat data (data behavior) pada pemrograman berorientasi object.
Terdapat sejumlah cara dalam merepresentasikan model dalam perancangan basis data.
Secara umum pemodelan data dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu :
a. Object based logical model.
Dalam pemodelan ini struktur atau hirarki basis data diilustrasikan berdasarkan object.
Model ini meliputi:
1) Model Keterhubungan Entitas (Entity Relationalship Model).
2) Model Berorientasi object (Object-Oriented Model).
3) Model Data Semantik(Semantic Data Model).
4) Model Data Fungsional (Function Data Model).
b. Record-based logical model.
Dalam model ini struktur basis data diilustrasikan berdasarkan record. Model ini meliputi:
1) Model Relational (Relational Model).
2) Model Herarkis (Hierarchical Model)
3) Model Jaringan (Network Model).
3. Entity Relationship Diagram (Diagram ER)
Diagram ER merupakan model keterhubungan entitas yang digunakan untuk menjelaskan hubungan antar data dalam basis data. Diagram ER berbentuk gambar atau simbol yang mengidentifikasi entitas di dalam suatu sistem yang diuraikan dalam data (atribut) dan menjelaskan hubungan atau relasi diantara entitas tersebut.
Simbol Entity Relationship Diagram |
a. Entitas (Entity)
Entitas adalah obyek yang mewakili sesuatu dalam dunia nyata dan dapat dibedakan antara satu dengan lainnya (unique). Entitas merupakan data inti yang akan disimpan, bakal tabel pada basis data dan harus disimpan datanya agar dapat diakses oleh aplikasi komputer. Setiap entitas memiliki beberapa atribut yang mendeskripsikan karakteristik dari objek. Entitas dapat berupa :
• Objek fisik (seperti pegawai, pelanggan, barang, siswa, dosen, buku).
• Objek konsep (seperti departemen, jabatan, mata pelajaran, anggota)
• Objek kejadian (seperti pembelian, penjualan, pesanan, peminjaman, pengembalian, detailpembelian, detailpesanan)
Entitas dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu Entitas kuat dan entitas lemah (weak entity). Entitas lemah adalah yang keberadaannya tergantung pada entitas lain. Gambar dibawah ini menjelaskan notasi umum entitas kuat dengan nama entitas pegawai dan entitas lemah dengan nama entitas tanggungan. Entitas tanggungan disebut sebagai entitas lemah karena jika data seorang pegawai dihapus maka data tanggungannya juga akan terhapus. Keberadaan data tanggungan tergantung pada data di pegawai.
b. Atribut (Atribute)
Attribute merupakan karakteristik dari entitas atau relationship, yang menyediakan penjelasan detail tentang entitas atau relationship. Dalam penerapannya (level fisik) atribut merupakan field atau kolom dari sebuah tabel. Misalnya entitas mahasiswa memiliki atribut NIM, nama, alamat.
Berdasarkan karakteristik sifatnya, atribut dapat dikelompokkan menjadi :
1) Simple atribute
2) Composite atribute
3) Multi valued atribute
4) Derivatif atribute (attribut turunan)
5) Key atribute
Download modul Mengimplementasikan Rancangan Entitas dan Keterkaitan antar Entitas J.620100.007.01 selengkapnya
Posting Komentar untuk "Mengimplementasikan Rancangan Entitas dan Keterkaitan antar Entitas J.620100.007.01"